Info sertifikasi human capital dilakukan secara online

Sertifikasi Human Capital Secara Online, Bisa Buat Mahasiswa

Penerapan pengelolaan sumber daya manusia dengan pendekatan human capital, kini semakin mulai banyak dikembangkan. HRD melihat bahwa pengelolaan karyawan haruslah menciptakan  hubungan saling menguntungkan antara individu dan organisasi. Pemahaman tersebut, membuat tenaga kerja dipandang sebagai aset strategis yang perlu dikelola secara profesional dan berkelanjutan. 

Namun, pemahaman kompetensi human capital tidak bisa berhenti pada teori saja. Dibutuhkan pembelajaran terstruktur yang mampu mengasah keterampilan analitis, komunikasi, hingga pengambilan keputusan berbasis data. Kesadaran penerapan optimalisasi pendekatan HC bisa diasah melalui Sertifikasi Human Capital.

Generasi muda penerus HR mendatang, menyadari bahwa pendekatan human capital dirasa lebih manusiawi dan etis. Mereka belajar bagaimana perusahaan seharusnya membangun sistem kerja yang memanusiakan karyawan, bukan sekadar mengejar target brutal. Nah, mengikutsertakan diri dalam sertifikasi Human Capital dari level pemula sampai profesional, membantu Anda memahami filosofi itu sekaligus mendapat pengakuan kompetensi resmi secara nasional.

Sertifikasi Human Capital juga membuka kesempatan bagi generasi muda untuk lebih cepat beradaptasi dengan kebutuhan industri. Selain memperkaya CV, sertifikasi ini menjadi bekal strategis yang menunjukkan kesiapan mereka menghadapi tantangan karir di bidang pengelolaan SDM.

Human Capital Kerjanya Apa?

Human capital adalah konsep yang melihat bahwa karyawan bukan sekadar tenaga kerja, tetapi aset guna membawa nilai tambah bagi perusahaan. Artinya, perusahaan akan memandang SDM-nya sebagai bentuk investasi, bukan hanya beban biaya. 

Karena itulah, seorang human capital berperan penting dalam memastikan kompetensi, motivasi, dan arah pengembangan karyawan agar selaras dengan visi dan misi organisasi. Mereka menciptakan kebijakan, program pelatihan, serta sistem manajemen yang membuat karyawan merasa dihargai sekaligus mampu berkontribusi optimal. 

Agar tujuan tersebut tercapai, human capital memiliki sejumlah pekerjaan penting yang mencakup berbagai aspek. Inilah beberapa pekerjaan seorang human capital dalam perusahaan:

1. Menyusun dan Menetapkan Tanggung Jawab Pekerjaan

Setiap karyawan pasti memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda, meskipun satu divisi. Human capital di sini bekerja menyusun deskripsi dan menetapkan tanggung jawab spesifik karyawan, serta menetapkan pengukuran kontribusi individu melalui target kerja (KPI). Sehingga, melalui adanya pemetaan jobdesk tadi membuat karyawan bekerja lebih efektif dalam mendukung tujuan perusahaan.

2.Rekrutmen dan Seleksi Karyawan

Sebagai human capital berarti turut andil dalam tahapan perekrutan karyawan. Tugasnya mencakup mulai dari menyusun iklan lowongan kerja, seleksi pelamar, melakukan wawancara, hingga proses offering. 

3. Pelaksana Onboarding Karyawan

Setelah perekrutan, karyawan baru perlu arahan dalam mengenal perusahaan agar cepat beradaptasi. Human capital memfasilitasi proses orientasi untuk memperkenalkan jobdesk, tim kerja, budaya kerja, struktur organisasi, serta peraturan perusahaan. Onboarding yang baik membantu karyawan memahami peran mereka dan merasa menjadi bagian dari tim sejak awal.

4. Training and Development

Human capital bertugas menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Mereka mengidentifikasi kebutuhan setiap individu dan divisi, yang kemudian menyusun rencana pelatihan sesuai. Fasilitas pelatihan yang diadakan bisa berupa workshop, seminar, coaching,  dan mentoring.  

5. Manajemen Kinerja Karyawan

Produktivitas karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti beban kerja, pembagian tugas, serta indikator kinerja. Ketiga aspek ini memiliki dampak terhadap efektivitas mereka dalam menyelesaikan pekerjaan. 

Untuk itu, merancang dan mengatur kebijakan berkaitan dengan aspek-aspek tersebut jadi pekerjaan human capital. Keputusan strategis yang diambil, seperti penambahan tenaga kerja atau penyesuaian jam kerja termasuk lembur, merupakan bagian dari upaya human capital dalam mencari solusi terbaik guna menjaga stabilitas, mencegah kelelahan kerja (burnout), dan efisiensi kerja.

6. Meningkatkan Retensi dan Kepuasan Karyawan

Human capital juga bertanggung jawab menjaga kepuasan kerja karyawan agar mereka tetap termotivasi dan loyal. Ini dilakukan dengan menciptakan program kesejahteraan, memberikan penghargaan atas pencapaian, dan menyediakan benefit yang kompetitif. Menciptakan lingkungan kerja yang positif, karyawan akan merasa dihargai sehingga menurunkan tingkat turnover dan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan.

7. Mengembangkan Budaya Perusahaan

Human capital memiliki peran penting dalam membangun budaya kerja yang sehat, inklusif, dan inovatif. Mereka merancang kegiatan internal seperti pelatihan budaya perusahaan, team building, dan program penghargaan untuk memperkuat nilai-nilai inti perusahaan. Budaya kerja yang positif mendorong karyawan untuk bekerja sama, meningkatkan kreativitas, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

8. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja adalah bagian penting dari tugas human capital. Mereka merancang sistem penilaian kinerja yang objektif dan transparan, kemudian memberikan feedback secara berkala. Feedback ini membantu karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka, sekaligus memberi arahan untuk perbaikan. Melalui evaluasi yang efektif, perusahaan dapat mengukur kontribusi individu terhadap tujuan bisnis sekaligus menetapkan strategi pengembangan karyawan.

Jenis-Jenis Human Capital

Terdapat beberapa bentuk human capital  yang dapat diterapkan dalam lingkungan perusahaan, antara lain sebagai berikut: 

1.Company-Specific Human Capital

Human capital memiliki keterkaitan dengan struktur dan kebijakan internal perusahaan, yang umumnya berbeda-beda sesuai dengan masing-masing organisasi. Dimanapun seorang bekerja, kemampuan untuk beradaptasi dengan sistem, aturan, dan budaya kerja menjadi hal yang wajib.

2. Relationship Human Capital

Setelah memahami budaya kerja, human capital juga perlu menguasai kemampuan berkomunikasi dan membangun hubungan baik. Keterampilan ini penting untuk menjalin kerja sama dengan rekan kerja, atasan, bawahan, maupun mitra bisnis. Adanya komunikasi yang efektif, proses kerja jadi lebih lancar dan produktif.

3. Industry Human Capital

Jenis ini menuntut human capital  agar memiliki pengetahuan khusus tentang industri tempat mereka bekerja. Pengetahuan ini mencakup aspek teknis, regulasi, tren pasar, hingga karakteristik unik dari industri tersebut. Misalnya, pekerja di industri makanan harus memahami standar keamanan pangan, sedangkan di industri otomotif harus mengetahui teknologi produksi kendaraan.

4. Strategic Human Capital

Jenis ini berada di level lebih tinggi, di mana human capital harus memiliki kemampuan berpikir strategis. Mereka diharapkan mampu membuat rencana jangka panjang, menghadapi situasi mendadak, dan membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan. Kompetensi ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis di tengah persaingan dan dinamika pasar.

5. General Management Human Capital

Human capital ini biasanya dimiliki oleh posisi strategis level manajemen atas, yang perannya berfokus pada aspek pengambilan keputusan, fungsi manajerial, serta kepemimpinan. Karena itu, individu yang menempati posisi ini perlu memiliki kemampuan bersifat generalis, agar mampu memahami secara menyeluruh proses kerja dari setiap divisi yang berada di bawah tanggung jawabnya. 

Perbedaan Human Resources dan Human Capital

Seringkali human resources (HR) dan human capital (HC) dibingungkan kebanyakan orang. Meskipun sama-sama berhubungan dengan pengelolaan SDM, keduanya memiliki perbedaan dari cara pandang, fungsi, maupun tujuan jangka panjangnya. 

Human resources (HR) berfokus pada pengelolaan karyawan dari sisi administratif dan operasional, seperti rekrutmen, penggajian, hingga kepatuhan hukum. HR memastikan perusahaan berjalan sesuai aturan serta kebutuhan dasar karyawan terpenuhi.

Sebaliknya, human capital (HC) memandang karyawan sebagai aset produktif bernilai dan dapat terus ditingkatkan. Pendekatan ini menitikberatkan pada pengembangan jangka panjang melalui pelatihan peningkatan kompetensi, manajemen talenta, perencanaan karir, hingga pembangunan budaya kerja yang mendukung inovasi.

Perbedaan keduanya juga terletak pada pendekatannya, jika HR cenderung bersifat taktis, menangani kebutuhan, menjaga ketertiban, dan memastikan operasional tetap lancar. Human capital bersifat lebih strategis terutama dalam merancang program pengembangan karyawan, mendorong employee engagement, dan menghubungkan potensi SDM dengan tujuan bisnis jangka panjang.

Tujuan akhirnya pun berbeda, HR hadir untuk menjaga stabilitas operasional dan memastikan kepatuhan perusahaan, sedangkan Human capital bertujuan meningkatkan nilai serta kontribusi karyawan agar mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Peran Human Capital Bagi Kemajuan Perusahaan

Memiliki human capital yang tepat akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Perannya besar dalam meningkatkan daya saing perusahaan. 

Peran pertama adalah peningkatan produktivitas. Karyawan yang mendapatkan pelatihan, fasilitas pengembangan diri, serta dukungan dari perusahaan akan bekerja lebih efektif dan memberikan kontribusi optimal. Mereka tidak hanya menyelesaikan pekerjaan sesuai standar, tetapi juga berinisiatif memberikan solusi baru, ide kreatif, dan inovasi yang membantu perusahaan tetap relevan di tengah persaingan.

Selain itu, human capital membangun budaya kerja yang sehat dan kolaboratif. Budaya kerja yang positif membuat karyawan merasa dihargai, meningkatkan keterlibatan, dan menumbuhkan loyalitas. Dampaknya, angka turnover jadi rendah, biaya rekrutmen berkurang, dan perusahaan memiliki tim stabil juga solid.

Human capital juga mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan masa depan. Melalui perencanaan pengembangan kompetensi terarah, perusahaan dapat memastikan ketersediaan talenta untuk mengisi posisi strategis melalui program suksesi. Ini membuat perusahaan lebih siap menghadapi perubahan pasar, teknologi, maupun regulasi.

Strategi Pengembangan Human Capital

Mengembangkan human capital tidak dapat dilakukan secara instan. Dibutuhkan pendekatan yang terstruktur, berkesinambungan, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Human capital yang berkembang akan memberikan dampak besar terhadap daya saing, inovasi, dan kinerja organisasi.

Strategi utama dalam mengembangkan human capital agar perusahaan, yakni berinvestasi pada pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan itu bisa didapat melalui mengikutsertakan diri pada program Sertifikasi Sumber Daya Manusia.

Sertifikasi SDM yang tersedia kini beragam, bahkan ada sertifikasi HRD online dan sertifikasi HR untuk mahasiswa, yang cukup mudah ditemui, fleksibel, dan mudah diakses oleh berbagai kalangan.

Namun, pelatihan saja tidak cukup. Karyawan membutuhkan lingkungan kerja mendukung, budaya kerja inklusif, serta kebijakan yang memprioritaskan kesejahteraan karyawan. 

Hal-hal seperti ini, biasanya menjadi bagian dari materi pembelajaran dalam sertifikasi HRD online maupun sertifikasi HR untuk mahasiswa. Termasuk bagaimana merancang strategi guna membuat karyawan merasa dihargai dan terlibat aktif dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Selain itu, sistem penghargaan juga berperan penting dalam menjaga motivasi karyawan. Pengakuan atas kontribusi, baik dalam bentuk promosi, bonus, maupun apresiasi sederhana, dapat meningkatkan loyalitas karyawan. 

Nah agar mempermudah memahami seluruh strategi tadi, ada baiknya sekarang saatnya tingkatkan kompetensi dan keterampilan Anda untuk menjadi HRD dengan pendekatan human capital melalui sertifikasi HRD. 

Program Sertifikasi Human Capital 

Lembaga Human Capital University menyediakan program human capital mulai dari level staff sampai ke level general manager. Apa saja skema yang kami tawarkan untuk program sertifikasi?

Human Capital Staff: Skema sertifikasi ini sangat direkomendasikan untuk diambil mahasiswa, fresh graduate, HR Pemula.

Human Capital Supervisor: Skema sertifikasi ini bisa diambil untuk HR yang sudah berpengalaman, idealnya dua tahun.

Human Capital Manager: Skema sertifikasi ini cocok diambil seorang HR Manager atau Senior Supervisor yang sudah mulai melaksanakan program suksesi.

Human Capital General Manager: Skema sertifikasi ini sebaiknya diambil oleh para Senior HR Manager dan para General Manager yang terbiasa mengelola change management.

Seluruh rangkaian kegiatan sertifikasi di Human Capital University dilaksanakan secara daring alias online. Kami membuka peluang untuk seluruh masyarakat yang ingin mendapat sertifikat BNSP melalui program sertifikasi HRD online bersama kami.

Apabila Anda butuh konsultasi mengenai program sertifikasi, jangan ragu untuk menghubungi Admin kami melalui kontak berikut

📲Hubungi Admin: 0851-7689-1722  ***

Kontributor: Roudlotul Auwalina

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *