Dapatkan sertifikasi hubungan industrial guna menambah pemahaman bidang industrial relation

Sertifikasi Hubungan Industrial atau Industrial Relation Bagi Pekerja

Perselisihan antara pekerja dan perusahaan masih menjadi salah satu masalah besar di dunia ketenagakerjaan Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan pada Februari 2024, tercatat PHK mendominasi sekitar 70–73 % dalam kasus perselisihan antara pekerja dan pemberi kerja yang masuk ke pengadilan HI.

Situasi ini menunjukkan bahwa konflik antara pekerja dan perusahaan bukan hanya soal gaji atau beban kerja semata, melainkan juga menyangkut komunikasi, kepastian hukum, dan perlindungan hak-hak karyawan.

Membangun sistem hubungan industrial yang sehat bukanlah tugas mudah. Seorang HR atau IR tidak hanya sekadar menjembatani kepentingan manajemen dan karyawan, tetapi juga menjaga agar proses bisnis tetap berjalan kondusif tanpa gangguan perselisihan berkepanjangan. Untuk bisa menjalankan fungsi strategis ini dengan baik, para praktisi HR memerlukan keahlian terukur dan diakui secara resmi, melalui Sertifikasi Hubungan Industrial.

Sertifikasi Hubungan Industrial membuktikan kepemilikan kompetensi dalam menangani masalah ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku, memahami hukum perburuhan, mampu melakukan negosiasi, hingga menyelesaikan sengketa secara win-win solution. Memiliki bekal ini, seorang HR atau industrial relation officer bisa mencegah konflik sejak awal, bukan hanya menyelesaikannya ketika sudah meledak.

Era ketidakpastian ekonomi dan restrukturisasi yang semakin masif menuntut para praktisi HR dan IR untuk memiliki ketangguhan ekstra. Tanpa hubungan industrial yang kuat dan terkelola dengan baik, proses adaptasi ini justru bisa menimbulkan konflik horizontal, penurunan produktivitas, hingga berujung pada kerugian.

Pada akhirnya, sertifikasi hubungan industrial diambil, demi meminimalisir potensi kerugian akibat PHK massal, mogok kerja, atau tuntutan hukum yang berlarut-larut. Karena itu, para praktisi di bidang SDM sangat disarankan memiliki sertifikasi ini sebagai pelengkap, selain sertifikasi HR yang sudah dimiliki.

Industrial Relation Lulusan Apa?

Hubungan industrial merujuk pada pengelolaan hubungan antara administrasi organisasi dan tenaga kerjanya, terkait ketentuan negosiasi ketenagakerjaan, penanganan keluhan di tempat kerja, dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Banyak yang mengira kalau hanya lulusan hukum bisa terjun ke ranah ini. Memang benar, latar belakang hukum, adalah salah satu jalur paling umum. Seorang industrial relation (IR) harus paham berbagai regulasi. Tanpa pemahaman hukum, akan sulit menjaga perusahaan sesuai koridor legal sambil tetap memihak pada keadilan bagi pekerja.

Secara garis besar, perusahaan juga akan mencari lulusan selain hukum seperti, manajemen SDM, psikologi, hingga ilmu komunikasi. 

Lulusan manajemen SDM memiliki pemahaman mengenai strategi organisasi, pola manajemen karyawan, dan perancangan sistem kerja untuk mendukung produktivitas. Sedangkan lulusan psikologi memiliki keunggulan dalam membaca dinamika emosi, memfasilitasi dialog, hingga membantu manajemen menyusun pendekatan lebih humanis.

Tidak jarang posisi ini juga diisi oleh lulusan teknik industri. Namun apapun jurusannya, untuk menjadi seorang profesional IR, ada juga syarat non-akademik yang penting dimiliki. Seperti kemampuan komunikasi, kecerdasan emosional, ketegasan dalam pengambilan keputusan, hingga integritas tinggi. 

Sebab, seorang IR dituntut tidak hanya paham aturan, melainkan juga mampu memediasi dan merumuskan kebijakan dengan tetap berpihak pada keseimbangan perusahaan dan pekerja. Selain lulusan pendidikan formal, sertifikasi juga memegang peran penting.

Jadi, tidak ada satu jalur pendidikan tunggal untuk menjadi praktisi IR. Semua bisa masuk, asalkan mau belajar, membekali diri dengan pengetahuan hukum, serta terus mengasah soft skills.

Apa Saja Tugas Industrial Relation

Pada perusahaan, tugas terkait industrial relation umumnya menjadi bagian dari HR. Biasanya terdapat staf lain khusus untuk mengelola lebih terarah. Lalu, apa saja sebenarnya tugasnya? Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Menjaga Ikatan Manajemen dan Pekerja

Seorang IR harus bisa membaca dinamika di lapangan, menjawab-menampung aspirasi karyawan, dan menerjemahkannya menjadi kebijakan yang adil.

2. Mengurus Kebijakan Terkait Tenaga Kerja

Mereka memastikan semua kebijakan sejalan dengan hukum ketenagakerjaan dan nilai-nilai perusahaan, sekaligus tidak memberatkan karyawan.

3. Negosiasi dengan Serikat Pekerja

Salah satu tugas lainnya adalah memastikan proses perundingan berjalan profesional, adil, dan menghasilkan kesepakatan yang bisa diterima kedua belah pihak. 

4. Mengelola Konflik Tenaga Kerja

Mereka berperan sebagai mediator independen yang membantu menyelesaikan konflik melalui diskusi, negosiasi, atau mekanisme penyelesaian sengketa formal. Baik itu sengketa internal, perselisihan upah, ataupun kasus PHK.

5. Mendampingi Proses Hukum 

Mereka harus siap memberikan data, menyusun argumen, dan membantu perusahaan menghadapi mediasi hingga penyelesaian di pengadilan hubungan industrial. Hal ini menuntut IR untuk benar-benar memahami detail regulasi dan memiliki dokumentasi yang rapi.

6. Merancang Pengembangan dan Pelatihan Karyawan

Terutama yang berkaitan dengan kepatuhan hukum, keselamatan kerja, dan etika profesional. Mengingat banyak masalah industrial muncul dari ketidaktahuan karyawan, program edukasi ini menjadi langkah preventif yang sangat penting.

Skema Sertifikasi Industrial Relation

Berdasarkan jabatan, skema sertifikasi industrial relation ini dibagi menjadi beberapa level, mulai dari supervisor dan manajer. 

Salah satu skema yang paling tinggi sesuai jabatannya adalah industrial relation manager. Sertifikasi untuk level manajer ditujukan bagi individu yang memiliki tanggung jawab strategis dalam membina dan mengelola hubungan industrial di perusahaan. 

Seorang manajer hubungan industrial tidak hanya mengawasi kepatuhan hukum, tetapi juga terlibat langsung dalam perundingan dengan serikat pekerja, merancang kebijakan ketenagakerjaan, hingga menangani penyelesaian perselisihan yang berpotensi berdampak pada keberlangsungan bisnis. Sertifikasi di level ini menekankan kemampuan komunikasi strategis, negosiasi lanjutan, analisis risiko ketenagakerjaan, dan kepemimpinan yang humanis.

Kemudian, ada skema level supervisor yang bertugas memastikan kebijakan hubungan industrial berjalan efektif, menjaga jalur komunikasi dua arah dengan karyawan, serta mendeteksi potensi konflik sedini mungkin. 

Sertifikasi supervisor fokus pada penguatan keterampilan teknis dan soft skills seperti penyusunan laporan insiden ketenagakerjaan, fasilitasi forum bipartit, hingga pemberian edukasi terkait hak dan kewajiban pekerja.

Peran seorang IR juga sebagai fondasi manajemen data, pelaporan, pengarsipan dokumen perjanjian kerja bersama, hingga membantu sosialisasi kebijakan kepada karyawan. Sertifikasi di berbagai levelnya fokus pada ketelitian, kepatuhan regulasi, serta kemampuan mendukung proses komunikasi dan mediasi.

Biaya Sertifikasi Industrial Relation

Secara umum, biaya sertifikasi industrial relation bervariasi, tergantung pada level jabatan, penyelenggara, serta lingkup materi yang diajarkan.

Pada sertifikasi level supervisor bisa memerlukan biaya mulai dari Rp2.500.00 sampai Rp4.000.000. Materi yang diberikan lebih mendalam, sebab Supervisor dituntut mampu menerjemahkan kebijakan perusahaan agar tetap sesuai regulasi dan menjaga keharmonisan hubungan dengan karyawan.

Bagi level manajer, rentang biaya bisa mencapai Rp4.000.000 hingga Rp8.000.000. Pada level ini, peserta akan mempelajari aspek strategis, seperti membangun budaya hubungan industrial yang sehat, merancang kebijakan internal, serta mengelola negosiasi kompleks dengan serikat pekerja.

Meskipun nominalnya tidak sedikit, sebetulnya itu jadi investasi sepadan mengingat kompleksitas isu ketenagakerjaan saat ini. Jika dibandingkan dengan kerugian yang timbul akibat konflik ketenagakerjaan tidak tertangani.

Perbandingan biaya di atas bisa jadi lebih mahal ataupun lebih terjangkau. Pastikan sebelum mendaftar, Anda membaca detail biaya dengan teliti agar tidak ada biaya tersembunyi yang muncul belakangan.

Lembaga Penyelenggara Sertifikasi Hubungan Industrial

Mengikuti sertifikasi industrial relation merupakan keputusan investasi terbaik bagi Anda dan kemajuan perusahaan. Untuk mendapatkannya, Anda perlu mencari lembaga penyelenggara sertifikasi yang tepat dan terpercaya.

Lembaga penyelenggara yang tepat biasanya sudah menyediakan paket lengkap, mulai dari pelatihan, modul pembelajaran, hingga program sertifikasi. Nah, Human Capital University bisa jadi opsi terbaik bagi Anda. Program yang ditawarkan mulai dari pelatihan, bimbingan intens menuju ujian, dan uji sertifikasi.

Human Capital University (HCU) tidak hanya menghadirkan sertifikasi HR, tetapi juga menawarkan dua jenis layanan sertifikasi industrial relation. Diantaranya untuk level supervisor Certified Industrial Relation Supervisor (CIRS) dan level manajer Certified Industrial Relations Manager (CIRM)

Apabila mau mengambil skema CIRS setidaknya pernah memiliki pengalaman di bidang SDM selama dua tahun. Sedangkan, jika mengambil skema CIRM setidaknya memiliki pengalaman menjadi supervisor dua tahun. Anda akan dibimbing oleh tim trainer dan mentor HCU yang terdiri dari orang-orang berpengalaman, kompeten, dan tersertifikasi. 

Maka, jangan ragu investasikan kepada sertifikasi bersama Human Capital University. Hubungi admin kami (0851-7689-1722) untuk informasi selengkapnya. ***

Kontributor: Roudlotul Auwalina

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *