Era 5.0 kini penuh tantangan dan perubahan yang cepat, peran HR Manager harus semakin agile mengelola sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Agar meningkatkan kompetensi dan daya saing, Sertifikasi HR Manager menjadi salah satu cara yang efektif guna memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Menggunakan sertifikasi HR Manager, kemampuan dalam mengelola transisi organisasi, merancang kebijakan yang efektif, dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan akan terasah.
Artikel ini akan membahas tentang pentingnya Sertifikasi HR Manager dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing.
Mengapa Harus Memiliki Sertifikasi HR Manager?
Bukan hal rahasia lagi, jika sertifikasi dikatakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi, daya saing, dan kredibilitas seseorang. Selain itu, sertifikasi menjadi bukti bahwa seseorang telah memenuhi standar profesionalisme dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi.
Pada tahun 2022, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Menaker No. 115 Tahun 2022, yang mewajibkan setiap pekerja di sektor sumber daya manusia (SDM) untuk mengikuti sertifikasi kompetensi. Kebijakan ini bertujuan memberikan peningkatan dan daya saing tenaga kerja di bidang SDM, seiring dengan tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis.
Menurut ketentuan dalam SK tersebut, para praktisi HR di Indonesia diharuskan memiliki sertifikasi HR yang diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), sesuai dengan tingkatannya. Sertifikasi ini mencakup berbagai jenjang, mulai dari HR Staff, HR Supervisor, hingga HR Manager, masing-masing memiliki standar kompetensi berbeda sesuai tanggung jawab dan peran yang diemban dalam organisasi.
Apabila melihat kondisi di tahun 2020 sebelumnya, tantangan yang dihadapi perusahaan mencapai klimaks dan cukup kompleks. Hasil survei ketenagakerjaan menunjukkan bahwa 39,4% usaha terpaksa berhenti imbas krisis pandemi. Dalam situasi seperti ini, seorang HR Manager dituntut memiliki kemampuan beradaptasi dan cepat tanggap dalam merumuskan strategi, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang dapat mendongkrak kinerja SDM, unit kerja, dan organisasinya.
Selain itu, hasil survei yang menunjukkan bahwa 78% pekerja yang menjalani WFH (work from home) tetap produktif, semakin menegaskan bahwa peran HR Manager yang pengelolaan talenta dan memanfaatkan teknologi menjadi semakin vital.
Sertifikasi HR Manager memberi pengetahuan yang lebih dalam tentang bagaimana mengelola transisi organisasi dalam kondisi yang tidak terduga, merancang kebijakan fleksibel untuk mendukung karyawan tetap produktif, serta mempertahankan kesejahteraan mental dan fisik karyawan. Inilah letak pentingnya sertifikasi: tidak hanya sekedar memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga memastikan bahwa seorang HR Manager dapat menghadapi situasi yang penuh tantangan dengan strategi yang efektif.
Apa Bedanya Sertifikasi HR Manager dengan HR Supervisor?
Kedua sertifikasi ini secara jabatan fungsional/jafung berkaitan erat dengan profesi HR, yang membedakan ada pada ruang lingkup dan tanggung jawab. Perbedaan utama antara keduanya adalah tingkat tanggung jawab dan kerangka strategis yang diemban. HR Manager berfokus pada keberlanjutan dan pertumbuhan organisasi, sementara HR Supervisor lebih banyak berkecimpung dalam tugas-tugas rutin dan implementasi kebijakan yang sudah ada.
Sertifikasi HR Manager fokus pada pengelolaan fungsi HR secara keseluruhan dalam suatu organisasi, seperti pengelolaan kebijakan strategis, perubahan organisasi, pengembangan budaya perusahaan, dan perencanaan tenaga kerja jangka panjang. HR Manager juga bertanggung jawab dalam memimpin tim SDM, berkolaborasi dengan eksekutif lain dalam merancang strategi bisnis, serta menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas SDM.
Sertifikasi HR Supervisor, lebih fokus pada pengelolaan operasional sehari-hari dalam SDM. HR Supervisor biasanya menjadi jembatan antar HR Staff dan HR Manager yang bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi karyawan, pengawasan rekrutmen, pelatihan dasar, serta pelaksanaan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Meskipun peran ini sangat penting, HR Supervisor lebih banyak berurusan dengan kegiatan yang lebih teknis dan administratif, dibandingkan dengan HR Manager yang terlibat dalam perencanaan strategis.
Sertifikasi HR Manager vs Pengalaman Kerja
Validitas kompetensi yang Anda miliki, sebaiknya memang memiliki sertifikasi agar dikatakan kredibel. Namun, Anda pasti berpikir bahwa, berpengalaman bertahun-tahun di bidang HR dan sudah menjadi HR Manager yang sukses, lalu apa pentingnya punya sertifikasi?
Beberapa orang berpendapat bahwa pengalaman kerja adalah indikator utama kompetensi, sementara yang lain meyakini bahwa sertifikasi memberikan validitas tambahan bagi kemampuan seorang praktisi HR.
Pengalaman kerja memungkinkan seorang HR Manager lebih agile menghadapi berbagai situasi perubahan organisasi yang kompleks. Namun, pengalaman saja tidak selalu cukup untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam industri SDM.
Sertifikasi tidak hanya melengkapi keahlian praktis dengan landasan teori yang kuat, tetapi juga memastikan bahwa seorang praktisi HR memahami standar industri dan praktik terbaik sesuai regulasi pemerintah.
Meski demikian, sertifikasi bukanlah pengganti pengalaman. Justru keduanya saling melengkapi. Pengalaman menghadirkan pembelajaran langsung di lapangan, sedangkan sertifikasi memberikan kerangka kerja formal untuk mengelola SDM secara profesional dan terukur.
Investasi untuk sertifikasi bukan hanya meningkatkan kapasitas individu, melainkan berdampak pada strategis organisasi secara keseluruhan. Bagi praktisi HR yang ingin tetap kompeten dan adaptif, sertifikasi adalah langkah penting menuju keunggulan karir yang berkelanjutan.
Siapa yang Bisa Mendapatkan Sertifikasi HR Manager?
Cara mendapatkan sertifikasi HR Manager juga bukan hal mudah. Terdapat beberapa persyaratan dan rangkaian tes yang harus dijalani. Tidak semua HR bisa mengikutinya, adapun syarat pendidikan dan pengalaman kerja yang harus dipenuhi:
Tingkat pendidikan D3 yang telah mengikuti pelatihan kompetensi HR, dengan pengalaman sebagai supervisor SDM selama minimal 4 tahun, atau pengalaman di bidang analis senior pengembangan organisasi selama minimal 2 tahun, atau pengalaman sebagai manajer SDM selama minimal 3 tahun.
Bagi mereka yang memiliki pendidikan setara D2, pengalaman kerja yang relevan sebagai manajer SDM selama minimal 4 tahun sudah cukup untuk memenuhi syarat sertifikasi. Sementara itu, bagi yang berpendidikan setara D1, diperlukan pengalaman kerja relevan sebagai manajer SDM selama minimal 7 tahun, dan bagi yang berpendidikan setara SMA, pengalaman kerja relevan selama minimal 10 tahun di posisi manajer SDM dapat dikatakan memenuhi syarat.
Untuk lulusan S1, selain pengalaman kerja relevan minimal 2 tahun sebagai manajer SDM, mereka juga diwajibkan memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi yang relevan dari lembaga yang terakreditasi. Sedangkan bagi lulusan S2, pengalaman kerja yang relevan sebagai manajer SDM selama 1 tahun dan sertifikat pelatihan yang relevan sudah cukup untuk memenuhi syarat.
Jadi HR Manager Perlu Sertifikasi Apa Saja?
Berikut kami rangkum tiga jenis sertifikasi yang bisa dimiliki oleh seorang HR Manager di era modern:
GPHR (Global Professional in Human Resources)
GPHR merupakan sertifikasi bagi praktisi HR yang diakui secara internasional. Sertifikasi ini mencakup kompetensi seseorang dalam mengelola kebijakan SDM di berbagai wilayah dengan budaya yang beragam, serta menguasai praktik terbaik dalam pengelolaan SDM global. Pemegang sertifikat GPHR biasanya bekerja di perusahaan multinasional dan perlu memiliki pemahaman mendalam tentang peraturan ketenagakerjaan internasional.
SHRM (Society for Human Resources Management)
Terdiri dari SHRM Level Profesional atau disebut SHRM-CP, cocok bagi praktisi HR yang handle terkait teknis/operasional perusahaan. Kemudian SHRM level Senior (SHRM-SCP) berguna pada praktisi HR tingkatan strategic planner.
CHRM/CHCM (Certified Human Resources Manager / Certified Human Capital Manager)
Sertifikasi ini menjadi sertifikasi yang paling banyak dicari dan diikuti oleh praktisi HR Manager. Keduanya, memiliki pengakuan kompetensi baik secara internasional dan nasional bergantung pada pihak penyelenggara. Cakupannya sama-sama meliputi pengelolaan fungsi SDM komprehensif dan strategis.
Sertifikasi HR Manager di Human Capital University
Agar memperoleh sertifikasi HR Manager yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), langkah awal yang adalah mengikuti pelatihan yang sesuai kompetensi. Oleh karena itu, penting agar memilih lembaga pelatihan dan sertifikasi yang terpercaya dan berpengalaman dalam bidang pengembangan sumber daya manusia.
Human Capital University (HCU) menawarkan program pelatihan dan sertifikasi HR Manager yang komprehensif dan berbasis industri. Jika mengikuti sertifikasi HR Manager, nantinya akan mendapat gelar non-akademik CHCM. Anda juga memperoleh berbagai keuntungan, antara lain:
- Fleksibilitas dan kemudahan dalam mengikuti pelatihan, serta kesempatan untuk mengulang kelas secara gratis selamanya
- Materi pelatihan untuk uji sertifikasi yang berbasis industri dan sesuai dengan SKKNI 149/2020, sehingga Anda dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri
- Mentoring dari ahli yang berpengalaman di bidang HR, sehingga Anda dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan yang mendalam
- Kesempatan memperluas jaringan profesional dengan bergabung dalam grup online yang terdiri dari alumni HCU
- Harga yang paling baik, setara dengan benefit yang didapatkan
Saatnya daftarkan diri Anda dan ikuti pelatihan dan sertifikasinya HR Manager! Info lebih lanjut atau konsultasi? Kunjungi Layanan Sertifikasi Human Capital University. ***
Kontributor: Roudlotul Auwalina

Human Capital University adalah lembaga pelatihan dan sertifikasi HR terkemuka yang berfokus pada peningkatan kompetensi profesional SDM. Artikel kami disusun oleh para ahli HR dan trainer bersertifikasi untuk membantu profesional, perusahaan, dan fresh graduate meningkatkan keterampilan serta pemahaman mereka dalam dunia HR
Kebijakan apa yang dikeluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada tahun 2022 terkait sertifikasi SDM?